Solusi dalam penanganan strok sangat penting. Penanganan secara efektif dapat menyelamatkan nyawa, cacat jangka panjang, selain itu kita juga dapat mencegah datangnya strok. Di bawah ini adalah beberapa point yang telah ditetapkan oleh para ahli sebagai standar penanganan strok yaitu sebagai berikut:
Segera hubungi rumah sakit untuk meminta ambulance. Anda harus segera menelpon rumah sakit bila ada salah satu anggota keluarga yang tiba-tiba strok. Ini adalah penanganan pertama yang tak boleh dilambat-lambatkan.
- Bawalah pasien ke rumah sakit yang mempunyai dokter spesialis. Usahakanlah.
- Lakukan pemindaian segera, seperti CT scan atau MRI scan
- Tempatkanlah pasien di unit penanganan yang khusus melayani stroke
- Untuk tahap selanjutnya, bawalah pasien untuk menjalani rehabilitasi stroke
- Dan yang terakhir berilah dukungan kepada pasien. Ini berguna baginya untuk hidup normal kembali di tengah-tengah masyarakat.
Untuk mengatasi masalah strok kita akan bahas secara terpisah. Pertama kita akan bahas cara mengatasi stroke iskemik. Cara mengoabati stroke itu sendiri terbagi menjadi 4: 1). Sroke Iskemik 2). Stroke Karena penyempitan pembuluh darah Karotis dan 3). Stroke Hemoragik dan 4) Pengobatan TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke ringan.
STROKE ISKEMIK
Baiklah, kita akan bahas stroke iskemik terlebih dahulu. Pada kondisi ini, kita akan lebih fokus untuk menjaga jalan napas, mengontrol tekanan darah serta mengembalikan aliran darah. Cara mengembalikan aliran darah bisa dengan penyuntikan tPA (Tissue Plasminogen Activator) pada pembuluh darah vena ataupun arteri. Namun, tidak semua pasien dapat dilakukan tindakan ini, hanya berguna untuk pasien yang cocok saja. Pemberian tPA ini diberikan empat setengah jam pertama setelah serangan stroke mulai. Namun, apabila lewat dari jangka waktu tersebut, obat ini tidak akan berguna lagi. Maksudnya tidak akan memberikan efek positif yang diharapkan. Intinya, semakin cepat tPA diberikan, maka kemungkinan sembuh akan semakin besar pula.
Berikan obat anti trombosit seperti aspirin. Obat ini akan mengurangi pembekuan darah. Aspirin akan mengurangi kadar kelengketan dalam sel darah. Jika ternyata pasien alergi terhadap aspirin, maka obat anti-platelet lainnya dapat digunakan sebagai pengganti.
Kemudian berikan obat antikogulan yang berfungsi untuk mencegah pembekuan darah. Heparin dan warparin adalah contoh dari obat ini, yang bekerja mengubah komposisi darah. Apabila detak jantung pasien stroke tidak beraturan, obat jenis ini sangat berguna. Apabila pasien stroke dan berkaitan dengan kolesterol tinggi, obat Statin yang berguna untuk menghambat enzim penghasil kolesterol di dalam hati, dapat diberikan.
Solusi untuk mengatasi stroke iskemik salah satunya adalah dengan menurunkan tekanan darah. Darah yang terlalu tinggi diharuskan meminum obat antihipertensi, seperti obat yang menghambat enzim pengubah angiotensi (ACE inhibitor), obat penghambat alfa dan beta (alpha-and beta-blocker), thiazide, dan obat penghambat saluran kalium (calcium channel blocker).
PENYEMPITAN PEMBULUH DARAH KAROTIS
Pembuluh darah karotis adalah pembuluh darah yang terdapat di setiap sisi leher, fungsinya adalah untuk menyalurkan darah ke otak. Adanya penumpukan lemak pada pembuluh darah ini adalah salah satu penyebab dari stroke iskemik. Penumpukan lemak tersebut akan menyempitkan pembuluh darah, ini dikenal dengan istilah stenosis karotis (carotid stenosis).
Ada kalanya operasi adalah jalan terbaik untuk masalah ini. Ini supaya stroke iskemik tidak kambuh lagi. Salah satu prosedur ini adalah endarterektomi karotis. Ini adalah prosedur dengan pembedahan di leher (arteri karotis) untuk membuang tumpukan lemak pengganggu tersebut. Meski efektivitas untuk mencegah stroke iskemik dengan cara ini sangat tinggi, tapi sayangnya tidak sepenuhnya aman bagi beberapa pasien, terutama yang mengalami penyakit jantung.
Ada jenis operasi lain selain yang disebutkan di atas, namanya adalah angioplasti. Ini memiliki fungsi yang sama seperti di atas, yaitu untuk melancarkan arteri karotis. Bedanya dalam tindakan ini, sayatan tidak dilakukan di leher, akan tetapi di pangkal paha. Kateter yang membawa balon khusus dan stent, diarahkan untuk masuk ke arteri pangkal paha dan selanjutnya ke arteri karotis. Setelah sampai di sana, balon digelembungkan untuk memperluas arteri yang tersumbat, lalu disanggah dengan stent.
PENGOBATAN STROKE HEMORAGIK
Pada pengobatan ini, kita memfokuskan pada pengobatan darurat dengan pemfokusan untuk menghentikan perdarahan di dalam otak dan mengurangi tekanan pada organ tersebut. Obat untuk menurunkan tekanan di dalam otak, dan obat antihipertensi akan diresepkan oleh dokter untuk kasus ini. Selain itu, dokter juga akan meresepkan obat anti kejang dan mencegah penyempitan pembuluh darah (vasospasme).
Pilihan lain untuk mengobati masalah ini selain dengan obat adalah operasi. Ini berguna untuk memperbaiki pembuluh darah yang pecah dan membersihkan darah ke otak. Prosedur operasi ini dikenal dengan kraniotomi, bagian kecil tengkorak akan dibuka selama tindakan ini. Selanjutnya dokter akan memperbaiki pembuluh darah yang rusak dan memastikan tidak ada pembekuan darah. Pada tahap akhir, tulang tengkorak tersebut akan dipasang kembali. Namun sebelumnya, perdarahan harus berhenti dan telah dipastikan.
Setelah operasi, pasien akan diberikan fasilitas ventilator, ini berguna untuk membantunya bernapas. Ventilator ini akan memberi waktu pada tubuh pasien untuk pulih dan mengontrol pembengkakan otak. Biasanya, selama masa ini, pasien akan diberikan obat ACE inhibitor untuk menurunkan tekanan darah serta mencegah terjadinya kembali serangan stroke.
TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke ringan.
Pengobatan pada masalah stroke yang lebih besar adalah TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke ringan. Hal ini dapat dicegah dengan pengobatan yang diresepkan oleh dokter, yang tentunya sesuai dengan penyebab terjadinya TIA. Obat-obat yang akan diresepkan adalah antiplatelet dan antikoagulasi.
Jika TIA berhubungan dengan kolesterol dan tekanan darah tinggi, maka obat ACE inhibitor atau statin, atau mungkin saja kombinasidari keduanya sangat dianjurkan. Dalam beberapa kasus, operasi carotid endarterectomy bisa saja diperlukan, jika TIA terjadi akibat penumpukan lemak pada arteri karotis.