Perawatan tipus tidak hanya dapat dilakukan di rumah sakit, akan tetapi kita juga bisa melakukannya di rumah. Antibiotik adalah solusi efektif untuk mengatasi penyakit ini.
Sampel dari darah, tinja dan urin diperlukan sebagai bahan pemeriksaan laboratorium guna untuk menentukan terapi jenis antibiotik yang tepat. Dirumah sakit, obat-obatan yang diperlukan biasanya akan disuntikan memalui jaringan pembuluh darah, hal ini agar obat yang diterapi cepat bereaksi. Untuk mempermudah pemberian secara berkala, maka pasien pun akan diinfus.
Infus sangat berguna bagi pasien tifus, hal itu karena mereka sering mengalami muntah secara terus-menerus, diare parah dan perut kembung. Keadaan seperti itu menyebabkan pasien kehilangan nafsu makan. Cairan infus adalah nutrisi yang baik untuk tubuh.
Biasanya penderita tifus yang tidak parah, yang tidak mengalami komplikasi seperti perdarahan dalam atau rusaknya sistem pencernaan, akan membaik sekitar 2-3 hari perawatan di rumah sakit. Dan akan butuh beberapa minggu untuk benar-benar pulih.
Namun apabila perawatan dilakukan di rumah, pasien akan membutuhkan 1-2 minggu pengobatan dengan tablet antibiotik yang diresepkan. Itu apabila tifus pada stadium awal, apabila parah tentu saja perawatan di rumah akan sangat merepotkan, dan bahkan tidak memungkinkan karena terlalu beresiko. Pasien tidak boleh berhenti mengkonsumsi antibiotik sebelum habis. Apabila tidak menaati peraturan tersebut, kuman tifus akan menjadi resisten terhadap antibiotik yang diminum, dan pada akhinya obat tersebut tidak dapat menyembuhkan lagi.
Tapi beberapa tahun terakhir di Asia Tenggara, mengobati tifus dengan antibiotik mulai tak lancar lagi. Beberapa kelompok kuman tifus (Salmonella Typhii) menjadi kebal terhadap antibiotik. Ampicillin dan Trimotherprim-silfamethoxazole pun menjadi kebal bagi kuman tersebut.
Meski di rumah sangat menyamankan, segera konsultasi ke dokter apabila kondisi memburuk. Pada sebagian kecil kasus, penyakit ini dapat kambuh lagi. Untuk mencegah hal tersebut, hal-hal di bawah ini harus dipraktikkan:
- Istirahat cukup
- Makan teratur
- Perbanyak minum air putih (namun, jangan dipaksakan apabila perut sudah penuh)
- Cuci tangan dengan taratur menggunakan sabun serta air hangat. Hal ini berguna untuk mengurangi penyebaran infeksi.
Apa yang dilakukan bila tifus kambuh lagi?
Apabila setelah memeriksa tinja dan hasilnya pasien masih mengalami penyakit tifus, maka antibiotik yang sama dapat dilanjutkan. Minumlah seperti pengobatan pertama, iringi dengan istirahat yang cukup, hindari pekerjaan yang membuat badan terlalu lelah, makan bubur, minum air putih yang banyak dan minum juga tablet vitamin C untuk meningkatkan imunitas tubuh.